Rabu, 19 September 2012

MESJID RAYA AMPEL


MESJID RAYA AMPEL
Siapa yang tidak kenal dengan Raden Achmad Rachmatulloh atau lebih dikenal sebagai Sunan
Ampel, beliau  adalah seorang publik figur yang alim dan bijak serta berwibawa dan semakin banyak mendapatkan simpati dari masyarakat diusianya yang masih belia 20 tahun. Dan pada saat kedatangan beliau ke tanah jawa, beliau diberi kepercayaan oleh Raja Majapahit tempat untuk berdakwah dan sebagai tempat tinggalnya yang baru yaitu Ampel Dento (Surabaya).
Masjid merupakan salah satu media dakwah beliau. Dan akhirnya Raden Achmad beserta para pengikutnya membangun sebuah masjid di tahun 1421 M. Masjid tersebut di bangun dengan gaya arsitektur jawa kuno dan nuansa arab islami yang sangat lekat dan dinamai dengan Masjid Ampel. Pada akhirnya di tahun 1481 beliau wafat dan di makamkan disebelah kanan depan masjid Ampel.
Perlu di ketahui bahwa Masjid Ampel merupakan masjid terbesar kedua di Surabaya. Di masjid ini Anda bisa melihat bangunan lima Gapuro (Pintu Gerbang) yang merupakan simbol dari Rukun Islam.
Dari arah selatan tepatnya di jalan Sasak terdapat Gapuro bernama Gapuro Munggah, dimana Anda akan menikmati suasana perkampungan yang mirip dengan pasar Seng di Masjidil Haram Makkah. Menggambarkan bahwa seorang muslim wajib naik haji jika mampu.
http://www.transsurabaya.com/wp-content/uploads/2011/01/2011-01-10-047-Masjid-Sunan-Ampel-Surabaya1.jpg
Masjid Sunan Ampel Surabaya (didalam)
Setelah melewati lorong perkampungan yang menjadi kawasan pertokoan yang menyediakan segala kebutuhan mulai busana muslim, parfum, kurma dan berbagai assesoris orang yang sudah pernah melakukan ibadah haji lengkap tersedia di pasar Gubah (Ampel Suci). Kemudian Anda akan melihat sebuah Gapuro Poso (Puasa) yang terletak di selatan Masjid Sunan Ampel. Kawasan Gapuro Poso ini memberikan suasana pada bulan puasa Ramadhan. Menggambarkan bahwa seorang muslim wajib berpuasa.
Setelah melewati Gapuro Poso, Anda memasuki halaman Masjid. Dari halaman ini akan tampak bangun Masjid Induk yang megah dengan menaranya yang menjulang tinggi yang dibangun oleh Sunan Ampel. Yang sampai sekarang masih tetap utuh baik menara maupun tiang penyangganya.
Bagi orang-orang yang ingin bershodaqoh, disediakan tempat yang berada di Gapuro Ngamal. Yang mana dari shodaqoh tersebut digunakan untuk pelestarian dan kebersihan kawasan Masjid dan Makam. Menggambarkan Rukun Islam tentang wajib zakat.
Kemudian tak jauh setelah itu Anda akan melewati Gapuro Madep letaknya persis di sebelah barat Masjid Induk. Disebelah kanan terdapat makam Mbah Shanhaji yang menentukan arah kiblat Masjid Agung Sunan Ampel. Menggambarkan sebagai pelaksanaan sholat menghadap kiblat.
Dan setelah itu Anda akan melihat Gapuro Paneksen untuk masuk ke makam. Ini menggambarkan sebagai syahadat “Bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah”.
Setelah melalui ke lima Gapuro (gerbang) tersebut maka dari dapat diambil kesimpulan bahwa Gapuro tersebut menggambarkan Rukun Islam yang jumlahnya lima.
- Syahadat (Gapuro Peneksen) bersaksi tiada Tuhan selain Allah.
- Sholat (Gapuro Madep) melaksanakan sholat menghadap kiblat.
- Zakat (Gapuro Ngamal) menunaikan Zakat/ Shodaqoh bagi yang mampu.
- Puasa (Gapuro Poso) suasana puasa seperti di bulan suci Ramadhan.
- Haji (Gapuro Munggah) melihat nama dan bahasanya serta suasana di Gapuro Munggah. Munggah Haji (Naik Haji).
Masjid Agung Sunan Ampel ini terletak di jalan KH. Mas Mansyur Surabaya Utara, yang sejak kini masih ramai dikunjungi baik masyarakat Surabaya sendiri atau masyarakat luar Surabaya, kebanyakan mereka bertujuan untuk berziarah ke makam Sunan Ampel, tak jarang pula banyak dari mereka yang hanya ingin menghabiskan waktunya di pasar Ampel yang terkenal akan barang-barang dan makanan khas Timur Tengah.
Masjid Agung Sunan Ampel
Jl. KH. Mas Mansyur Surabaya Utara
(Surabaya, City Guide)
2011-01-10-019-Masjid Agung Sunan Ampel



RAYA mosque Ampel

Who is not familiar with Raden Achmad Rachmatulloh or better known as Sunan Ampel, a public figure he is a pious and wise as well as the more authoritative and get sympathy from the public diusianya a young 20 years. And at the time of his arrival to the land of Java, he was trusted by the King of Majapahit and as a place to preach a new residence that is Ampel Dento (Surabaya).
The mosque is one of his media propaganda. And finally Raden Achmad and his followers built a mosque in 1421 AD The mosque was built by the ancient Javanese architectural style and nuances of Arabic Islamic extremely closely and named by Ampel Mosque. At the end of the year 1481 he died and was buried on the right front of the mosque Ampel.

Please know that Ampel Mosque is the second largest mosque in Surabaya. In this mosque you can see the building of five Gapuro (Gate) which is a symbol of the Pillars of Islam.
From the south there is precisely in the way of Sasak Gapuro named Gapuro munggah, where you will enjoy the atmosphere of the township which is similar to the zinc market in the Grand Mosque of Mecca. Illustrates that a Muslim pilgrimage mandatory if they can afford.

Sunan Ampel Mosque Surabaya (within)
After passing the village hall area of ​​shops that provide all needs ranging Muslim fashion, perfumes, dates and other accessories people who have never done a complete Hajj is available on the market composed (Holy Ampel). Then you will see a Gapuro Poso (Fasting) located in the south of the mosque of Sunan Ampel. Gapuro Poso region provides an atmosphere in the fasting month of Ramadan. Illustrates that a Muslim should fast.
After passing Gapuro Poso, you enter the mosque pages. From this yard will look up the majestic Mother Mosque with its towering steeple built by Sunan Ampel. That still remains intact both the tower and beams.
For people who want bershodaqoh, provided places are in Gapuro Ngamal. Which of these shodaqoh used for preservation and cleanliness of the area mosque and tomb. Describes Pillars of Islam about obligatory zakat.
Then not much after that you will pass Gapuro Madep located just west of Main Mosque. To the right there is the tomb of Mbah Shanhaji that determines the direction of the Great Mosque of Sunan Ampel mecca. Describing the implementation of the prayers facing the Qiblah.
And after that you'll see Gapuro Paneksen to get into the tomb. It describes as a creed "Testify there is no God but Allah and Prophet Muhammad the messenger of Allah".
After going through the five Gapuro (gate) it can be concluded therefore that Gapuro describes the amount of five Pillars of Islam.
- Creed (Gapuro Peneksen) believe there is no god but Allah.
- Prayer (Gapuro Madep) perform their prayers facing the Qiblah.
- Zakat (Gapuro Ngamal) fulfill Zakat / shodaqoh for those who can afford.
- Fasting (Gapuro Poso) atmosphere  fasting in the holy month of Ramadan.
- Haji (Gapuro munggah) saw the name and language as well as the atmosphere in Gapuro munggah.
Munggah Hajj (Pilgrimage).
Sunan Ampel Mosque is located on the street KH. Mas Mansyur North Surabaya, which is still crowded with visitors from both their own community or communities outside Surabaya Surabaya, most of them aim to visit the tomb of Sunan Ampel, not infrequently too many of those who only want to spend time at the famous Ampel market for goods and Middle Eastern cuisine.
Great Mosque of Sunan Ampel

Jl. KH. Mas Mansyur North Surabaya
(Surabaya, City Guide)
2011-01-10-019-Sunan Ampel the Great Mosque